BLANTERORIONv101

OSCE : Pemeriksaan Fisik Diabetes Mellitus Tipe 2

Login


REGISTRASI DISINI

Akses Obatpedia : Gejala, Tanda, Diagnosis, Penunjang, Tatalaksana 220 Penyakit


Keadaan umum pasien

  • Tampak sehat ?
  • Tampak sakit ?

Pada kasus diabetes mellitus tipe 2, yang perlu kita perhatikan apakah pasien tampak lemas, dan pada kondisi hiperglikemi yang gawat, pasien bisa tampak sesak

Kesadaran 

  • Compos mentis ?
  • Penurunan kesadaran ?

Pada kasus hipoglikemi (pada kasus pasien yang mengkonsumsi obat DM atau insulin namun tidak sesuai dengan anjuran) dan hiperglikemi (pada kasus KAD maupun HHS) pasien dapat mengalami penurunan kesadaran 

Antropometri 

  • Berat badan dan tinggi badan

Jika pasien sudah terkena diabetes mellitus tipe 2, maka pasien akan mengalami penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya
  • IMT > 23 merupakan faktor risiko diabetes mellitus tipe 2
  • Lingkar perut (pria max 90 cm, wanita max 80 cm)

Kondisi obesitas sentral menjadi faktor risiko pada kasus diabetes mellitus tipe 2

 Tanda Vital

  • Heart rate (normal 60 - 100 x/menit)
  • Suhu (normal 36.0C - 37.5C)
  • Respiratory rate (normal 16 - 20 x/menit)
  • Tekanan darah (berdasarkan JNC 7)

Kepala (Mata)
  • Visus Dasar

Tajam penglihatan dasar (visus dasar) diperiksa menggunakan snelen chart, tujuannya untuk mengetahui apakah ada masalah visus pada pasien, karena kondisi diabetes mellitus tipe 2 dapat menyebabkan retinopati diabetik yang menyebabkan penurunan visus

  • Fundus Refleks → apakah positif cemerlang ?
  • Fundus Copy / Segmen Posterior

Pentingnya untuk melakukan pemeriksaan mata segmen posterior (oftalmoskop) untuk mengetahui kondisi retina, apakah terdapat tanda dari retinopati diabetik, klasifikasi retinopati diabetik yaitu NPDR dan PDR, terbagi atas :   

  • NPDR ringan : mikroaneurisma
  • NPDR sedang : mikroaneurisma + eksudat
  • NPDR berat : mikroaneurisma + eksudat + vena berkelok
  • PDR : terdapat neovaskularisasi 



Leher

  • Kulit

Acanthosis Nigricans yang merupakan suatu kelainan kulit berupa penebalan dan kehitaman pada kulit terutama pada daerah leher dan lipatan kulit serta teksturnya seperti beludru. Kondisi ini banyak dikaitkan oleh hiperinsulinemia yang merupakan suatu tanda bahwa terjadi resistensi insulin, maka insulin akan disekresikan lebih banyak kedalam darah sebagai kompensasi dari resistensi insulin


Thorax 
  • tidak ada pemeriksaan khusus
Abdomen

Amati adanya bekas injeksi penggunaan jarum insulin

 Ekstremitas Atas

  • Prayer Sign 

Suatu kondisi diabetic stiff-joint syndrome (kekakuan persendian akibat diabetes), ketika pasien diminta untuk merapatkan tangan seperti sedang memohon / berdoa / posisi namaste, maka akan terdapat gap / celah diantara kedua tangan

  • Pemeriksaan sensorik tangan dan tanda CTS 

Pada pasien diabetes mellitus, dapat mengalami kebas/baal pada ujung-ujung jari ekstremitas, pemeriksaan sensorik eksteroseptif (nyeri, raba dan suhu) serta ditambah pemeriksaan tinnel test, phalen test dan flick test, karena diabetes mellitus dapat menyebabkan CTS, melalui mekanisme peradangan (inflamasi) yang diakibatkan oleh kadar gula darah yang tinggi, peradangan ini tidak hanya terjadi pada area terowongan carpal, tapi juga terjadi diseluruh tubuh

  • Ekstremitas Bawah

Penilaian derajat ulkus diabetik pada kaki, menggunakan klasifikasi wagner

  • Palpasi 
    • Pulsasi arteri dorsalis pedis
    • Pulsasi arteri tibialis posterior
  • Pemeriksaan sensorik 
    • Eksteroseptif
    • Proprioseptif

klik gambar untuk memperbesar

klik gambar untuk memperbesar




Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.