Akses Obatpedia : Gejala, Tanda, Diagnosis, Penunjang, Tatalaksana 220 Penyakit
Pemeriksaan ortopaedi (status lokalis) dilakukan setelah melakukan primary survey (ABCDE), secondary survey (MIST AMPLE) dan head to toe
- Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure
- Mechanism, Injury, Sign, Treatment
- Allergy, Medication, Past illness, Last meal, Environment
- Head to toe
Pada kasus fraktur terbuka, untuk primary survey circulation and bleeding control, maka perlu
- Klasifikasikan fraktur terbuka menggunakan Gustillo classification
- Luka pada fraktur terbuka tidak perlu dijahit
- Jika pada faktur terbuka ada tulang yang tampak keluar, tulang tersebut tidak perlu di traksi dan tidak perlu dikembalikan / tidak perlu didorong kedalam
- Tulang hancur yang berkeping-keping dan lepas berceceran sudah dipastikan akan menjadi dead bone (tidak perlu dikembalikan kedalam tubuh pasien), simpan saja dalam wadah (konsul dan lakukan sesuai instruksi Sp.OT)
- Irigasi area luka terbuka tersebut dengan NaCl 0,9%, jangan gunakan hidrogen peroksida (merusak jaringan), povidone iodine tidak diperlukan
- Jika ada perdarahan aktif, bebat tekan dengan kasa yang banyak selama 5 menit (manual compression dengan tangan dan kasa), 95% - 99% perdarahan akan berhenti dengan cara ini, kecuali arteri mayor yang ruptur
- Setelah kompresi manual, perdarahan berhenti, tutup luka terbuka dengan kasa lembab + bungkus dengan verban gulung (jangan terlalu kencang, jangan terlau longgar)
- Lanjutkan pemeriksaan
- Informasi lebih lengkap tentang fraktur terbuka : klik disini
____________________
Pemeriksaan Status Lokalis (pastikan tidak ada pakaian yang menutupi, lakukan informed consent)
- Look
- Warna kulit
- Deformitas (selalu bandingkan dengan area yang sehat dengan yang sakit)
- Adakah luka terbuka, jejas, adakah tulang yang menonjol keluar (diperiksa kembali, walaupun saat primary survey exposure sudah dilakukan)
- Adakah perdarahan (diperiksa kembali, walaupun saat primary survey circulation sudah dilakukan)
- Feel
- Apakah teraba masa, tonjolan
- Nyeri tekan
- Suhu kulit : apakah hangat
- Krepitasi
- Sensorik eksteroseptif
- Khusus Ekstremitas Bawah (Bandingkan Dextra dan Sinistra)
- Panjang anatomis : ukur dari trochaneter major s/d maleolus media
- Panjang klinis (true length) : ukur dari SIAS s/d maleolus media
- Apparent leg length : ukur dari umbilicus s/d maleolus media
- Move
- ROM / Range of Movement (selalu bandingkan dengan area yang sehat dengan yang sakit)
- ROM Aktif
- ROM Pasif
- Jika tersedia, pemeriksaan ROM menggunakan goniometri
Lakukan pemeriksaan ROM dengan gerakan fleksi, ekstensi, adduksi, abduksi, rotasi (sesuai dengan sendi yang diperiksa)
- Cek 5P
- Pain
- Puffy / bengkak
- Pallor / pucat
- Parestesi / kesemutan
- Pulsesness / tidak teraba denyut nadi
Apabila 5P positif, artinya kondisi komplikata, dimana harus segera dilakukan pembedahan fasciotomy (oleh Sp.B) untuk mengatasi sindrom kompartemen
____________________
- Tujuan Bidai
- Imobilisasi dengan bidai akan mengurangi nyeri
- Membatasi cedera jaringan otot, saraf, pembuluh darah
- Memudahkan transportasi
- Sebelum Pembidaian
- Pastikan tidak ada pakaian dan aksesoris yang menutupi area yang akan dibidai (kecuali jika ada verban yang menutup bagian luka terbuka, hal tersebut tidak masalah, biarkan saja)
- Lakukan realignment (bukan reduksi) dengan traksi (pada fraktur tertutup di ekstremitas)
- Cek 5P sebelum pembidaian
- Pembidaian
- Jangan merubah bentuk asli
- Minimal melewati 2 sendi, (contoh fraktur tibia maka spalk harus melewati bagian atas sendi lutut dan melewati bagian bawah sendi ankle)
- Diberi bantalan / padding pada tonjolan tulang
- Simpul ikatan pada bagian luar papan bidai / spalk
- Ikatan tidak boleh terlalu kencang
- Jangan mengikat dekat area yang sakit
- Minimal 2 papan bidai / spalk, namun sebaiknya 3 papan bidai / spalk akan lebih stabil
- Cek 5P tiap 15 menit (selama 1 jam pertama) setelah pembidaian
- Tindakan Lain (dilakukan simultan saat sedang primary survey)
- Pasang IV line, berikan injeksi analgetik, dan antibiotik (pada fraktur terbuka)
- Pasang kateter urin
- Berikan profilaksis tetanus
- Tatalaksana fraktur terbuka : klik disini
- Setelah bidai terpasang, kita usulkan X Foto (sesuai kebutuhan), untuk mengusulkan X Foto, maka tulis / sampaikan diagnosis klinisnya, hal ini sebagai dasar / alasan mengapai kita meminta foto rontgen tersebut. Rontgen minimal 2 posisi (AP/L) dan dextra sinistra (sebagai pembanding)
- Diagnosis Klinis
- Suspect Fraktur
- Tertutup/Terbuka
- Os . . . . .
- dextra/sinistra
- komplikata/non komplikata
- Membaca Hasil X Foto (Diagnosis Radiologis)
- Fraktur
- Obliq / transversal / kominutif / spiral
- Os. . . . . .
- dextra/sinistra
- 1/3 medial (sesuai lokasi fraktur)
- komplit/inkomplit
- displace/undisplace
Akses Obatpedia : Gejala, Tanda, Diagnosis, Penunjang, Tatalaksana 220 Penyakit
Social Media